Kamis, 18 Juli 2024.
Kampung Cibeas, Desa Cidikit, kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Banten.
Desa Cidikit dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah yang meliputi manggis, pisang, durian, kelapa, hingga cengkeh yang menjadi primadona di desa Cidikit pada saat ini. Cengkeh memiliki siklus berbuah yang musiman dan dapat tumbuh pada saat musim kemarau datang, pada tahun ini masyarakat desa Cidikit sedang di landa panen cengkeh yang cukup melimpah yang tentunya dapat di manfaatkan sebagai pendapatan tambahan bagi masyarakat sekitar desa Cidikit.
Kami selaku mahasiswa KKM Kelompok 85 yang ditempatkan di Desa Cidikit mendapati pemandangan yang tak asing ketika pagi hari. Masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani terutama untuk kaum laki-laki selalu rutin memanen cengkih dari pohonnya dikala pagi hingga sore hari. Hal tersebut dikenal sebagai “metik” dan dilanjut hingga sore hari yang kemudian dilanjut dikumpulkan sementara dilumbung tani atau disebut “leuit”. Pada saat petang hari, para warga setempat bergotong royong untuk memisahkan buah cengkih dengan batangnya yang biasa disebut “milot”.
Pada keesokan harinya, saat terbit fajar para ibu mulai menggelar terpal sebagai alas untuk menjemur cengkih pada halaman rumah atau lapangan sebagai area terbuka yang terpapar sinar matahari secara merata hingga sore hari. Proses penjemuran cengkeh ini cukup mudah dalam praktiknya, cengkeh cukup digelar secara merata dan tidak bertumpuk yang bertujuan agar proses pengeringan lebih cepat. Tak hanya itu, daun cengkeh juga dimanfaatkan juga oleh para warga Desa Cidikit dan diproses dengan metode yang sama seperti buahnya sebelum dijual ke para tengkulak.Desa Cidikit dikenal memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah yang meliputi manggis, pisang, durian, kelapa, hingga cengkeh yang menjadi primadona di desa Cidikit pada saat ini. Cengkeh memiliki siklus berbuah yang musiman dan dapat tumbuh pada saat musim kemarau datang, pada tahun ini masyarakat desa Cidikit sedang di landa panen cengkeh yang cukup melimpah yang tentunya dapat di manfaatkan sebagai pendapatan tambahan bagi masyarakat sekitar desa Cidikit.
Kami selaku mahasiswa KKM Kelompok 85 yang ditempatkan di Desa Cidikit mendapati pemandangan yang tak asing ketika pagi hari. Masyarakat setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani terutama untuk kaum laki-laki selalu rutin memanen cengkih dari pohonnya dikala pagi hingga sore hari. Hal tersebut dikenal sebagai “metik” dan dilanjut hingga sore hari yang kemudian dilanjut dikumpulkan sementara dilumbung tani atau disebut “leuit”. Pada saat petang hari, para warga setempat bergotong royong untuk memisahkan buah cengkih dengan batangnya yang biasa disebut “milot”.
Pada keesokan harinya, saat terbit fajar para ibu mulai menggelar terpal sebagai alas untuk menjemur cengkih pada halaman rumah atau lapangan sebagai area terbuka yang terpapar sinar matahari secara merata hingga sore hari. Proses penjemuran cengkeh ini cukup mudah dalam praktiknya, cengkeh cukup digelar secara merata dan tidak bertumpuk yang bertujuan agar proses pengeringan lebih cepat. Tak hanya itu, daun cengkeh juga dimanfaatkan juga oleh para warga Desa Cidikit dan diproses dengan metode yang sama seperti buahnya sebelum dijual ke para tengkulak.